Perjalanan karir Evie Tamala memang berliku-liku, dari mulai sebagai penyanyi kelas kampungan hingga sebagai bintang dangdut bahkan dinobatkan sebagai generasi penerus dari Elvy Sukaesih, Camelia Malik maupun Rita Sugiarto.
Sebagai penyanyi berasal dari desa, tentu saja Evie Tamala mengalami berbagai rintangan dalam mencapai karirnya sebagai penyanyi dangdut profesional. Berawal pada tahun 80-an di Tasikmalaya karir Evie dimulai, namun dulu namanya masih Cucu Suryaningsih dan sebagai nama panggilan untuk di panggung biasa di panggil dengan Uce Arifina.
Sebagai biduanita desa, Evie Tamala tergabung dalam sebuah group orkes melayu Sinar Remaja bahkan sempat tampil di kota kembang Bandung. Memang suara Evie terdengar sangat merdu untuk sebuah lagu dangdut, sehingga salah satu pengunjung acara tersebut merasa tertarik dengan suaranya, yakni Muchtar B seorang pencipta lagu dangdut sekaligus produser.
Sebagai penyanyi berasal dari desa, tentu saja Evie Tamala mengalami berbagai rintangan dalam mencapai karirnya sebagai penyanyi dangdut profesional. Berawal pada tahun 80-an di Tasikmalaya karir Evie dimulai, namun dulu namanya masih Cucu Suryaningsih dan sebagai nama panggilan untuk di panggung biasa di panggil dengan Uce Arifina.
Sebagai biduanita desa, Evie Tamala tergabung dalam sebuah group orkes melayu Sinar Remaja bahkan sempat tampil di kota kembang Bandung. Memang suara Evie terdengar sangat merdu untuk sebuah lagu dangdut, sehingga salah satu pengunjung acara tersebut merasa tertarik dengan suaranya, yakni Muchtar B seorang pencipta lagu dangdut sekaligus produser.
- Ada apanya sih
- Air mata
- Akhir sebuah cerita
- Apa yang kau cari
- Bagai sembilu
- Balada dangdut
- Bandung yogya
- Cerita kita
- Cinta biru
- Cinta
- Demi cinta
- Dia adalah dia
- Gelora cinta
- Ikhlas
- Janji
- Jatuh cinta lagi
- Kambing hitam
- Kata hati
- Kau tetap kukenang
- Kekal
- Kelam
- Kerinduan
- Kucoba bertahan
- Lilin2 putih
- Luka diatas luka
- Ma ma ma
- Malam ini
- Mengapa
- Nelongso
- Nyanyian rindu
- Percuma
- Perjalanan kita
- Permata hati
- Pesona cinta
- Potret tua
- Rahmat alam
- Renungku
- Saat yang indah
- Sabila
- Salam mesra
- Seruling malam
- Surat cerai
- Takdir
- Tanda merah
- Tangis dan tawa
- Teman biasa
- Terlalu sayang